Ucapan adalah Doa

Seringkali terlisan tanpa akal
Acapkali terucap lalu mengendap
Sebuah susunan bunyi sebelum terdengar
Rangkaian huruf dalam angan
U C A P  K A T A      bersemat T U T U R       L I S A N

Anonim

Ucapan adalah doa.

tidak jarang dielu-elukan kita sebagai penutur dan pendengar saat melisankan sebuah pernyataan harapan, keinginan dan kejadian. Beberapa tahun terakhir ini masyarakat Indonesia meyakini bahwa vibrasi semesta dimulai dari ucapan. Bahkan nenek moyang kita terdahulu sering berwejang hati-hati saat berujar. Afirmasi dan kata-kata positif akan terwujud dengan keyakinan kuat. Beberapa ritual juga sering dilakukan manusia modern kala ini. Sebelum tidur, setelah tidur dan saat rileks. Jurnal-jurnal psikologi juga mulai berhamburan mendukung penelitian ritual ucapan.

Ucapan adalah doa merupakan syarat tanpa makna. Bahwa manusia juga bagian yang lemah penghambaan terhadap Sang Pencipta. Ucapan adalah doa tidak jarang sebagai ancaman bahwa sebelum berkata dan bertindak harus  berpikir dahulu. Berpikir sebelum bertindak dalam artian berhati-hati memilih kata untuk menjadi sebuah ujaran atau ucapan.

Dalam beberapa penelitian, menulis dan berujar adalah keterkaitan yang erat. Maka ritual-ritual psikologi afirmasi positif mengajarkan bahwa tulisan juga dapat menjadi kenyataan karena alam bawah sadar telah tersetting kuat dengan rangkaian huruf secara tertulis dan terlafal.

Tulisan ini sebenarnya juga pengingat pada penulis bahwa apa yang diucapkan dan dituliskan perlu diolah dengan rasa, logika dan penuh keyakinan. Di kesempatan lain, Motivator dalam seminar-seminar juga meyakinkan audiensnya dengan tulisan mimpi yang dapat terwujud. Artinya ucapan yang tertulis maupun lisan juga harus baik karena membawa kekuatan tersendiri bagi penutur, pengujar dan pendengar.

Bahkan Allah, Tuhan kita juga selalu berprasangka baik kepada hamba-hambanya untuk berucap dan berdoa dengan bahasa tutur yang detail dan baik. Allah Maha Pengabul doa, dengan istilah ucapan adalah doa. Kita sebagai manusia juga berhati-hati menyusun kata dalam otak agar dinyatakan dan diaminkan oleh semesta. Maka, mulai dari saat ini. Detik  ini, berucaplah yang baik dan benar. Karena ucapan yang tidak baik saja terwujud apalagi ucapan yang baik dan benar, karena kita tidak tahu Malaikat mencatat ucapan yang mana dianggap sebagai doa .

(Riz)