Karya Nanik Sulistiani, S. Pd.
VISI
Terbentuknya Generasi Muda yang Sehat
Misi:
Membiasakan siswa berperilaku Hidup Sehat
Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Kesehatan
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Sehat
Moto
Hidup Sehat Dimulai dari Diri Sendiri
Kesehatan tidak bisa dilepaskan dari agenda kerja UKS. UKS dan kesehatan adalah satu mata rantai 10% dari total jumlah siswa menjadi kader UKS. Program harian UKS bekerja sama dengan kantin Matsanega adalah menghindari makanan yang mengandung 5P menuju keberhasilan program pembelajaran di Matsanega., menganjurkan untuk menjual makanan yang penyajian higienis (menggunakan etalase agar terbebas dari lalat dan debu), pemeriksaan dan pemotongan kuku tiap hari Jumat oleh kader UKS, pembiasaan cuci tangan sebelum membeli jajan dan makan, meminimalisasi sampah dengan cara membawa mangkuk saat jajan. UKS dan kantin melakukan tindakan preventif dengan cara memilih dan memilah jajan yang ‘sehat’ baik dilihat dari cara mengolah, kebersihan olahan, dan bahan baku yang diolah untuk menjadi makanan). Kegiatan ini dimaksud agar makanan yang dikonsumsi siswa dan guru terjaga kualitas/ terhindar dari zat kimia berbahaya agar tidak mudah jatuh sakit.
Sekali lagi UKS tidak bisa dipisahkan dari madrasah. Kesehatan fisik dari peserta didik atau pun civitas akademika menjadi program kegiatan UKS. Salah satu dari beberapa program UKS MTsN 4 Blitar yang telah berjalan di antaranya imunisasi MR, yang juga program nasional. Bekerja sama dengan puskesmas kecamatan Gandusari.Program kegiatan yang lain, yang rutin dilakukan adalah razia potong kuku pada tiap hari Senin minggu awal tiap bulan, Pengukuran tinggi badan dan berat badan di tiap semester. Sebagai masukan sebaiknya hasil dari penimbangan dan pengukuran dilaporkan pada wali murid dengan mencantumkan di rapor. Dari data ini akan didapat berat badan ideal yang seharusnya dimiliki peserta diidk. Jika berat ideal belum didapat maka solusi dari tim UKS diperlukan. Caranya bisa dengan sosialisasi pada saat upacara bendera. Hal tersebut bisa dilakukan oleh kader tidak harus pembina UKS.
Memang jangkauan penanganan masalah kesehatan yang dilakukan UKS MTsN 4 Blitar sebatas pembelajaran kesehatan minimal, kalau ada kasus ‘besar’ perlu pelibatan tenaga medis dari puskesmas setempat. Supaya program tidak terkesan monoton, perlu variasi program tentunya.
Kesehatan psikis peserta didik pun pun bisa ditangani UKS MTsN 4 Blitar. Hal ini tidak boleh overlaping dengan program BK atau Bimbingan Konseling. Kesehatan psikis peserta didik MTs yang mulai mengalami masa pubertas (ketertarikan pada lawan jenis yang membuat prestasi belajar menurun, broken heart tiap saat meski tidak pernah punya pacar (terjadi di kalangan siswa) , minder karena keterbatasan fisik, kecenderungan untuk menentang tata tertib, menarik perhatian guru dengan masalah).
Waktu-waktu konsultasi antara siswa dan guru BK PUN dijadwal. Pelibatan guru mata pelajaran Akidah Akhlak bisa dijadikan solusi karena perlu dasar ilmu keagaamaan untuk menstabilkan emosi peserta didik. Perkembangan emosi peserta didik dicatat dalam grafik emosi. Hal ini bisa membantu konsultan untuk terus mengikuti perkembangan peserta didik.
Dengan demikian, harapan terbaiknya adalah terbantunya peserta didik dalam mengatasi masalah yang menghambat prestasi belajar. Tidak ada alasan lagi untuk tidak berprestasi. Bravo UKS MTsN 4 Blitar.
Gb. 1 Pemeriksaan Kesehatan Mata dan Mulut oleh Petugas Puskesmas Gandusari
Gb. 2 Pemeriksaan Kesehatan Peserta Didik MTsN 4 Blitar
Tinggalkan Komentar