 
							    Blitar, 21 Oktober 2025 – Semarak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini terasa begitu istimewa di lingkungan MTsN 4 Blitar. Mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia” madrasah menggelar serangkaian kompetisi keagamaan yang berfokus pada penguatan tradisi keilmuan pesantren. Kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai perayaan, tetapi sebagai momentum strategis untuk menguji dan memperdalam kompetensi keagamaan para siswa, atau yang akrab disapa santri.
Perlombaan yang dilaksanakan merupakan cerminan nyata dari komitmen MTsN 4 Blitar dalam menjaga dan mengembangkan kajian kitab-kitab klasik (kitab kuning) yang biasa dilaksanakan di jam terakhir pembelajaran sesuai dengan jenjang kelas:
Kitab Aqidatul Awwam adalah teks dasar dalam ilmu Tauhid yang berisi nadham (syair) mengenai 50 akidah ahlussunnah wal jama’ah. Lomba ini menjadi ujian puncak bagi siswa kelas IX. Mereka dituntut untuk menghafal bait-bait nadham, melafalkan dengan fasih, serta menjelaskan makna dasar yang terkandung di dalamnya.
Siswa kelas VIII bersaing dalam lomba cerdas cermat dan presentasi yang materinya diambil dari Kitab Mabadi Fiqh Juz 3. Kitab ini memuat pembahasan mendasar seputar fikih ibadah, seperti hukum salat, puasa, dan muamalah dasar. Para peserta diuji kecepatan, ketepatan, dan kedalaman analisis mereka terhadap berbagai persoalan fikih praktis.

Khusus bagi siswa kelas VII (putri), diselenggarakan lomba yang berfokus pada pemahaman Kitab Risalatul Mahidh, yang membahas tentang darah perempuan, seperti haid, nifas, dan istihadhah. Kompetisi ini menguji pemahaman siswi dalam menghitung siklus darah, menentukan status hukum ibadah, serta praktik bersuci yang benar.
Sebagai penutup rangkaian lomba keilmuan, Lomba Adzan digelar untuk seluruh santri putra. Kriteria penilaian meliputi makharijul huruf (ketepatan pelafalan), irama (lagu), tajwid, dan penghayatan yang khusyuk.

Harapan Besar MTsN 4 Blitar
Kepala MTsN 4 Blitar, Bapak H. M. Samsul Arifin, S.Pd.I, M.Pd menyampaikan bahwa “inti dari seluruh rangkaian lomba ini adalah untuk menegaskan kembali posisi madrasah sebagai lembaga yang tidak hanya unggul dalam ilmu umum, tetapi juga kuat dalam ilmu agama.”
“Kami berharap, melalui lomba-lomba yang berakar pada khazanah pesantren ini, para siswa tidak hanya sekadar hafal atau tahu, tetapi mampu menginternalisasi nilai-nilai kesantrian yaitu ketaatan, kesederhanaan, dan keilmuan yang mendalam. Kami ingin melahirkan generasi santri yang menguasai ilmu agama sebagai bekal hidup dan menguasai ilmu umum sebagai bekal juang bagi kemajuan bangsa. Merekalah Jihad Santri masa kini yang akan membawa Jayalah Negeri di masa depan,” pungkas beliau dengan penuh harap.
Puncak peringatan Hari Santri Nasional, termasuk pengumuman dan penyerahan hadiah bagi para pemenang, akan diselenggarakan dalam upacara khidmat pada tanggal 22 Oktober 2025 esok.(Lyn)
Tinggalkan Komentar